Madwajib muttasil (4/5 harakat. hukum bacaan pada surah al anfal ayat 72 al hujurat ayat 12 dan al hujurat ayat 10 beserta letak brainly co id. Oleh masrozakdotcom 13.49 posting komentar. Surat Al Humazah from hukum bacaan pada surah al anfal ayat 72 al hujurat ayat 12 dan al hujurat ayat 10 beserta letak brainly co id. Atau silahkan gunakan JAKARTA Hukum Tajwid Surat Hujurat ayat 10 penting diketahui tiap Muslim agar tidak salah dalam melafalkan ayat suci Al Quran. Sebab, salah huruf ataupun bacaannya bisa mengubah arti dan maknanya. Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Hukumtajwid al quran surat al hujurat ayat 12 lengkap alasannya dan. Bacaan, artinya, syariat teks, beserta kandungan q.s al hujurat 10 & 12. Yakni tafsir ibnu katsir, kata tambahan al munir, fi zilalil quran, dan kata keterangan al ini juga telah dimuat di webmuslimah intern judul isi kandungan piagam al hujurat ayat 10. Diayat ini allah subhaanahu wa ta'aala melarang banyak dari prasangka terhadap kaum mukmin, karena sebagian dari prasangka adalah dosa, seperti sangkaan yang kosong dari hakikat dan qarinah, bersangka buruk yang diiringi dengan ucapan dan perbuatan yang diharamkan,. Maaf ini hanya print screen soalnya file nya pdf sulit untuk di copy. HukumTajwid Al Hujurat Ayat 10 - Surah Al Hujurat Ayat 10 Dan 12 : Dalam ilmu tajwid ada hukum bacaan idghom bighunnah artinya yaitu. 03 Sep, 2021 Posting Komentar Yo sobat blogger, kali ini aku mau kasih ilmu tentang hukum bacaan/tajwid surat al anfal ayat 72, dan surat al hujurat ayat 10 & 12. Tajwidsendiri secara harfiah artinya mengelokkan atau membaguskan bacaan. Kemudian mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Begitu juga saat membaca Surat Luqman Ayat 13-14, terdapat hukum tajwid di dalamnya. . Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Menganalisis hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat 10 menjadi hal penting untuk kita lakukan. Maka pada kesempatan yang baik ini kami akan menganalisisnya. Untuk selanjutnya hasil dari analisis tersebut kami tuliskan secara lengkap di sini. Harapannya dengan kita mengetahui analisis tajwid sebuah ayat Al-Quran maka kita akan bisa membacanya dengan benar sebab sudah mengetahui kaidahnya. Baiklah sobat ngaji semua, tanpa menunggu lama kita bisa simak langsung di bawah atau keterangannya adalahاِنَّمَا hukumnya Ghunah atau nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan selama 3 hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu huruf wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 hukumnya Ikhfa karena huruf ta berharakat dhammah tanwin bertemu huruf fa’. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Ada juga yang berpendapat juga cukup ditahan selama 2 صْلِحُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha’ berharakat dhammah bertemu huruf wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 hukumnya Mad layn karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Dibaca panjang selama 2 hukumnya Mad layn karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf wau berharakat fathah. Dibaca panjang 2 وَ hukumnya Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf wau. Untuk cara membacanya dengan jelas serta tidak berdengung sama hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah yang berharakat dhamah. Cara membacanya تُرْ hukumnya Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dipanjangkan selama 2 sampai 6 di sini semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَArab-Latin innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụnArtinya Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Surat al-Hujurat Ayat 10-12Terdokumentasi variasi penafsiran dari banyak ulama terhadap makna surat al-hujurat ayat 10-12, sebagiannya seperti di bawah iniWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah orang-orang Mukmin mengejek orang-orang Mukmin lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Dan janganlah wanita-wanita yang beriman mengejek janganlah wanita-wanita yang beriman lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Janganlah pula sebagian dari kalian mencela sebagian lainnya, jangan pula sebagian dari kalian memanggil memanggil sebagian yang lain dengan panggilan gelar yang dia benci. Seburuk-buruk nama dan sifat adalah kefasikan, yaitu penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan gelar buruk, sesudah kalian masuk Islam dan memahaminya. Barangsiapa tidak bertaubat dari penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan julukan buruk, maka mereka adalah orang-orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan melanggar larangan-larangan ini. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Janganlah suatu kaum dari kalian menghina kaum yang lain karena bisa jadi kaum yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan yang diperhitungkan adalah yang ada pada sisi Allah. Dan janganlah sekelompok wanita menghina sekelompok yang lain, karena bisa jadi kelompok yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan janganlah kalian mencela saudara-saudara kalian sendiri, karena kedudukan mereka seperti kalian sendiri, serta janganlah sebagian dari kalian memanggil sebagian yang lain dengan julukan yang tidak disukainya, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Anṣār sebelum kedatangan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Barangsiapa di antara kalian melakukannya, maka ia adalah orang fasik. Seburuk-buruk sifat adalah sifat kefasikan setelah keimanan. Barangsiapa tidak bertobat dari maksiat ini maka mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan menceburkan diri mereka ke dalam sumber-sumber kehancuran disebabkan kemaksiatan yang mereka lakukan. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang yang beriman, janganlah kelompok laki-laki kalian merendahkan yang lainnya. Bisa jadi, orang-orang yang direndahkan itu lebih baik di sisi Allah daripada orang-orang yang merendahkan. Suatu kelompok perempuan juga jangan merendahkan kelompok lainnya. Bisa jadi yang direndahkan itu lebih baik dari yang merendahkan. Janganlah kalian saling menghujat satu sama lain dengan perkataan ataupun isyarat. Janganlah juga kalian memberi julukan dengan julukan-julukan yang buruk dan tidak disukai. Seburuk-buruk penamaan seseorang adalah panggilan fasik dan kafir, sedangkan dia beriman. Barangsiapa tidak bertaubat dari apa yang dilarang oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan menyiapkannya untuk diazab. Ayat imi diturunkan untuk utusan Bani Tamim yang diingatkan dengan surah yang membahas tentang perkara mereka. Mereka mengolok-olok sahabat-sahabat yang fakir, saat melihat kondisi pakaian mereka. Ayat ini juga diturunkan bagi orang-orang beriman yang ada di antara mereka. Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka Yakni bisa jadi orang yang diremehkan lebih baik di sisi Allah daripada orang yang meremehkan. وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya Yakni dan jangan para wanita meremehkan wanita lainnya. عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ boleh jadi yang direndahkan itu Yakni wanita yang diremehkan itu. خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ lebih baik dari mereka Yakni lebih baik daripada wanita yang meremehkan. وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْDan janganlah suka mencela dirimu sendiri Yakni janganlah kalian saling mencela dan meremehkan. وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِالْأَلْقٰبِ ۖ dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan Yakni janganlah kalian saling memberi julukan yang buruk yang membuat marah orang yang dijuluki tersebut. Allah melarang hal ini karena dapat menjadi sebab permusuhan; semisal memanggil seorang muslim dengan panggilan “hai fasik” atau “hai munafik”, atau memanggil orang yang baru masuk Islam “hai Yahudi” atau “hai Nasrani”, atau dengan panggilan “hai anjing”, “hai keledai”, atau “hai babi”. Terkecuali panggilan yang telah dikenal luas dan tidak membuat marah orang yang dipanggil, maka boleh menggunakan panggilan tersebut, seperti al-A’masy orang yang sakit mata atau al-A’raj orang pincang, ini adalah panggilan dua orang perawi hadits. بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman Yakni panggilan yang paling buruk adalah seseorang yang dipanggil kafir atau pezina setelah ia beriman atau bertaubat. Zubdatut Tafsirيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīmArtinya Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha orang-orang yang membenarkan Allah dan rasulNya serta melaksanakan SyariatNya, jauhilah banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa. Jangan mencari-cari aurat aib kaum Muslimin. Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci. Apakah seseorang di antara kalian mau makan daging saudaranya yang sudah mati? Kalian tidak menyukai itu, maka tinggalkanlah ghibah. Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hambaNYa yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Hindarilah kebanyakan dari tuduhan tanpa ada sebab-sebab dan alasan yang tepat, karena sebagian dari prasangka itu dosa seperti berburuk sangka kepada orang yang secara lahir tampak baik. Janganlah kalian mencari-cari aib orang-orang yang beriman. Janganlah salah seorang dari kalian menyebutkan tentang saudaranya dengan hal yang tidak disukainya, karena menyebutkannya dengan apa yang tidak disukainya itu seperti makan bangkai saudaranya. Sukakah salah seorang di antara kalian makan bangkai saudaranya sendiri? Maka hindarilah menggunjingnya karena hal itu semisal makan bangkai saudara sendiri. Bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada mereka. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang mukmin jauhilah anggapan-anggapan yang terlalu banyak, yang mana itu adalah anggapan buruk kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian dosa itu mengarahkan pada dosa yang pelakunya harus dihukum, yaitu anggapan buruk bagi orang-orang yang berbuat baik. Adapun orang yang berbuat keburukan dan kefasikan itu maka anggapan buruk itu diperbolehkan sebagai tanda sebagaimana yang tampak dari diri mereka. Janganlah kalian mencari-cari aib dan aurat orang lain yang seharusnya tetap tertutupi. Janganlah menggunjing satu sama lain. Gunjingan yaitu saat kamu menyebut saudaramu dengan hal yang dibenci olehnya. Apa salah satu kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai. Sesungguhnya menggunjing itu menyerupai memakan bangkai manusia. Ini adalah gambaran perbuatan menggunjing dengan gambaran paling buruk dalam watak dan akalnya. Memakan daging manusia itu adalah sesuatu haram yang sangat kotor, hal itu serupa dengan menggunjing. Keduanya itu buruk. Bertakwalah kepada Allah dengan mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sesungguhnya Allah Dzat yang menerima taubat dan Maha Menyayangi hamba-hambaNya yang bertaubat. Ibnu Juraij berkata “Mereka beranggapan bahwa ayat ini diturunkan untuk Salman Al-Farisi yang makan lalu tertidur pulas. Kemudian seorang laki-laki menyebutkan makannya dan tidurnya Salman, lalu turunlah ayat ini. Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka Yaitu berprasangka buruk terhadap orang baik. Adapun terhadap orang jahat dan fasik maka kita diperbolehkan berprasangka sesuai apa yang nampak dari mereka. إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ karena sebagian dari prasangka itu dosa Yakni sebagian prasangka yang mengandung dosa ini adalah prasangka buruk terhadap orang baik. وَلَا تَجَسَّسُوا۟ Dan janganlah mencari-cari keburukan orang Makna التجسس yakni mencari-cari aib dan keburukan yang tersembunyi. وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ dan janganlah menggunjingkan satu sama lain Yakni janganlah kalian saling membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya. Makna menggunjing yakni membicarakan keburukan seseorang ketika ia tidak bersama orang yang membicarakan itu, meskipun apa yang dibicarakan benar-benar ada dalam diri orang tersebut. Adapun jika apa yang dibicarakan itu tidak benar maka itu termasuk tuduhan terhadapnya. أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًاAdakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Allah mengumpamakan ghibah menggunjing seperti orang yang memakan bangkai orang yang sudah mati; sebab orang yang sudah mati tidak akan mengetahui bahwa dagingnya dimakan, begitu pula orang yang digunjing tidak mengetahui gunjingan tersebut, sehingga ia tidak mampu membela dirinya seperti mayat yang dimakan dagingnya. Adapun orang yang hadir dalam perbincangan bisa jadi ia mampu membela diri dari ucapan buruk yang ditujukan kepadanya. Ayat ini adalah sebagai penjauh seseorang agar tidak melakukannya. Sebab memakan daging manusia merupakan hal yang dijauhi oleh tabiat manusia yang sehat, disamping itu adalah hal haram secara syariat. فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya Yakni sebagaimana kalian tidak menyukai hal ini maka janganlah kalian menggunjingnya. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjelasan dari kalangan mufassir terhadap kandungan dan arti surat al-hujurat ayat 10-12 arab, latin, artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Link Cukup Banyak Dibaca Telaah banyak halaman yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat Yunus 41, Yasin 40, Al-Fatihah 2, Ali Imran 191, Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 1. Serta Ali Imran 104, Assalaamualaikum, Al-Baqarah 216, Al-A’raf, Luqman 13-14, Al-Baqarah 284-286. Yunus 41Yasin 40Al-Fatihah 2Ali Imran 191Al-Fatihah 7Al-Fatihah 1Ali Imran 104AssalaamualaikumAl-Baqarah 216Al-A’rafLuqman 13-14Al-Baqarah 284-286 Pencarian qs an nur ayat 2 beserta artinya, surat an nahl latin, al furqan latin, annaziat latin, an nur 43 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ZX0DR8ghPUT0R5bVzr72lznUt14_dGOFEjY14k2OMpWsyJPlqD3rOQ== Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 10 ♦ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah berjumpa kembali dengan blog ini untuk membahas tentang tajwid surat al hujurat, penjelasan beserta kandungan nya. Surat al hujurat merupakan surat yang ke 49 berisi 8 ayat dan diturunkan di madinah. Orang iman satu dengan orang iman yang lainnya itu bersaudara. Perbaikilah hubungan dengan saudaramu, karena mereka adalah orang terdekat yang mengetahui kehidupan kita. Dengan saudara kita bisa saling membantu, memberi saran dan bisa saling menasihati. Baca juga Tajwid Surat Al hujurat Ayat 11 berikut ini penjelasan tajwid surat al hujurat ayat 10 إِنَّمَا Gunnah Musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. الْمُؤْمِنُونَ Al Qomariyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf م . Cara membacanya harus terang dan jelas. إِخْوَةٌ فَأَ ikhfa’ haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ف. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf fa. اللَّهَ Lam Jalalah Tafhim, karena ada tanda baca dhammah bertemu lafal اللَّهَ. Cara membacanya ditebalkan. لَعَلَّكُمْ تُرْ Idhar Syafawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ت. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. تُرْحَمُونَ Mad arid lissukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. Isi Kandungan Surat Al-Hujurat Ayat 10 Artinya “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Dalam surat Al-hujurat ayat 10 ini ada beberapa nasihat dan perintah ALLOH kepada orang-orang Iman, di antaranya adalah sebagai berikut; Orang iman satu dengan orang iman lainnya itu bersaudara. Orang iman satu dengan orang iman lainnya harus selalu memperbaiki hubungannya. Orang iman itu adalah orang yang taqwa kepada ALLOH takut kepada ALLOH Orang iman yang bisa taqwa dan selalu mengerjakan perintah dan menjauhi larangan ALLOH maka akan mendapatkan rahmat dari ALLOH. Demikianlah tajwid dan isi kandungan surat hujurat ayat 10, semoga bermanfaat. Hukum tajwid surat Al-Hujurat ayat 12 – Mempelajari seluruh hukum tajwid memerlukan proses yang tidak terlalu lama. Tapi hal tersebut tergantung dari ketekunan dan kemampuan memahami dalam mempelajari ilmu tajwid. Cara ampuh untuk belajar tajwid adalah dengan menganalisa ayat-ayat pada Al-Qur’an untuk dicari hukum tajwid yang tersurat pada setiap huruf dan harokat yang ada. Membaca Al-Qur’an dengan berpedoman ilmu tajwid dapat mencegah kesalahan bacaan seminimal mungkin sehingga pahala akan didapat menjadi maksimal . Selain itu, dapat memperindah bacaan Al-Qur’an. Pada postingan ini saya ingin menjabarkan hukum tajwid yang berlaku pada surat Al-Hujurat ayat 12. Ayat ini sendiri berisi tentang larangan berprasangka buruk dan mencari-cari kesalahan orang lain. Selain itu, kita juga dilarang menggunjing orang lain karena perbuatan tersebut menjadikan seseorang seolah-olah sedang memakan daging saudaranya yang telah mati yang tentu adalah hal yang menjijikkan. Untuk hukum tajwidnya, telah dijabarkan secara rinci di bawah ini يَا أَ Mad jaiz munfasil, karena huruf mad yaitu ya' fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya yaitu panjang selama 2-5 harokat. الَّذِيْن Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu dzal. Cara membacanya dengan memasukkan huruf alif lam atau langsung membaca dzal. Berlaku juga hukum mad thobi’i karena terdapat ya' sukun yang didahului huruf berharokat kasroh. Sehingga huruf dzal kasroh dibaca panjang 2 harokat. آمَـ Mad badal, karena terdapat huruf alif yang berharokat panjang. Membacanya panjang selama 2 harokat. اجْتـ Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu jim berharokat sukun berada di tengah kalimat. Cara membacanya yaitu dengan sedikit dipantulkan. بُوْا Mad thobi’i, karena wau sukun didahului huruf berharokat dhommah. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat. ـثِيْـ Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang selama 2 harokat. ـرًا مِن Idghom bigunnah, fathah tanwin bertemu dengan mim. Harokat fathah tanwin dileburkan dan seolah-olah mim bertasydid. Membacanya disertai dengung. الظَّـ Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu zha. Cara membacanya yaitu dengan mengabaikan huruf alif lam atau langsung membaca huruf selanjutnya yaitu zha. ـنِّ Gunnah, karena huruf nun berharokat tasydid. Dibaca dengan mendengung dan ditahan sesaat. إِنَّ Gunnah, huruf nun berharokat tasydid. Cara membacanya dengan mendengung dan ditahan sesaat. الظَّـ Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan zha. Huruf alif lam diabaikan dan langsung membaca zha. ـنِّ Gunnah, karena huruf nun berharokat tasydid. Dibaca dengan mendengung dan ditahan sesaat. ـمٌ وَ Idghom bigunnah, karena harokat dhommah tanwin bertemu dengan wau. Cara membacanya yaitu dengan meleburkan harokat dhommah tanwin dan seolah-olah huruf wau bertasydid dengan disertai dengung. وَلَا Mad thobi’i, karena huruf lam berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya yaitu panjang selama 2 harokat. ـسُوْا Mad thobi’i, karena harokat dhommah diikuti oleh wau sukun. Dibaca panjang selama 2 harokat. Baca Juga Doa Duduk di Antara Dua Sujud beserta Maknanyaولَا Mad thobi’i, karena lam fathah bertemu dengan alif. Sehingga membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat. ـبْ بَعـ Idghom mutamatsilain, karena huruf ba' sukun bertemu dengan huruf yang sama namun berbeda harokat yaitu ba' fathah. Cara membacanya seperti membaca tasydid. ـمْ بَعـ Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ba'. Mim sukun dibaca samar-samar disertai dengung dan ditahan selama 3 harokat. ـضًا٠ Mad iwadh, karena dlad berharokat fathah tanwin bertemu dengan alif di akhir kalimat. Walau di akhir kalimat, huruf tersebut tidak diwaqofkan tetapi dibaca panjang 2 harokat. ـمْ أَن Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan alif. Cara membacanya yaitu dengan jelas. أَنْ يَأ Idghom bigunnah, karena nun sukun bertemu dengan ya'. Cara membacanya dengan meleburkan huruf nun sukun dan huruf ya' seolah-olah bertasydid serta disertai dengan dengung. أخِيْه Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Huruf kha kasroh dibaca panjang 2 harokat. مَيْىـ Mad layyin, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat fathah. Membacanya dengan dipanjangkan selama 2 harokat. ـتًا فَـ Ikhfa' haqiqi, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan fa. Cara membacanya yaitu fathah tanwin dibaca samar-samar dengan mendengung serta ditahan 3 harokat. ـمُوْه٠ Mad arid lissukun, karena wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Huruf mim dhommah dibaca panjang 2-6 harokat. ـقُوا اللَّهَ Tafkhim, karena sebelum lafaz Allah terdapat huruf berharokat dhommah. Membacanya dengan tebal. إِنَّ اللَّهَ Gunnah, karena terdapat nun berharokat tasydid. Membacanya dengan mendengung dan ditahan sesaat. Selain itu juga berlaku hukum tafkhim, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat fathah. Cara membacanya yaitu secara tebal. ـوَّا Mad thobi’i, karena wau fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harokat. بٌ رَ Idghom bilagunnah, karena harokat dhommah tanwin bertemu dengan huruf ro. Huruf dhommah tanwin dileburkan dan seolah-olah ro bertasydid. Membacanya disertai dengung. حِيْم٠ Mad arid lissukun, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh dan berada di akhir kalimat. Huruf ha kasroh dibaca panjang selama 2-6 harokat. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat Al-Imran Ayat 190-191 serta Keterangannya Demikian penjabaran mengenai hukum tajwid yang berlaku pada surat Al-Hujurat ayat 12. Semoga pe Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 12 ♦ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebagai seorang manusia, kita tidak akan pernah terlepas dari perbuatan dosa. Ada beberapa perbuatan yang terkadang tanpa kita sadari kita telah mengerjakan dosa tersebut. Mungkin dalam prakteknya kita sering berburuk sangka kepada orang lain ataupun membicarakan kejelekan orang lain. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas tajwid surat Al-Hujurat ayat 12 secara lengkap dengan penjelasanya serta isi kandungan ayatnya. Dan ayat terebut secara rinci akan menjelaskan mengenai larangan ALLOH SWT terhadap orang yang sudah di jelaskan di atas. Berikut ini analisis tajwid surat Al-Hujurat Ayat 12; يَا أَيُّهَا Mad jaiz munfashil, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah [ ء ] di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi’i 2 harakat atau 4 harakat. آمَنُوا Mad badal, Karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat اجْتَنِبُوا Qalqalah sughra, karena ada huruf ج yang berada di tengah kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf ba dengan lebih jelas كَثِيرًا مِنَ Idgham bighunnah, karena ada fatkhah tain bertemu dengan huruf م. Cara membacanya masuk dengan mendengung. مِنَ الظَّنِّ Al syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ظ. cara membacanya dimasukan ke huruf ظ. الظَّنِّ Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. إِنَّ Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. الظَّنِّ Al syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ظ. cara membacanya dimasukan ke huruf ظ. الظَّنِّ Ghunnah musyaddah, Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. يَغْتَبْ Qalqalah sughra, karena ada huruf ج yang berada di tengah kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf ba dengan lebih jelas بَعْضُكُمْ بَعْضًا Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ب. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. أَحَدُكُمْ أَ Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ا . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. أَنْ يَأْ Idgham bighunnah, karena ada dhammah tain bertemu dengan huruf م. Cara membacanya masuk dengan mendengung. مَيْتًا Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ي mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas. فَكَرِهْتُمُوهُ Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. وَاتَّقُوا اللَّهَ Lam tafkhim, karena ada tanda baca dhammah bertemu lafal اللَّهَ. Cara membacanya ditebalkan. إِنَّ Ghunnah musyaddah, Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. إِنَّ اللَّهَ Lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah bertemu lafal اللَّهَ. Cara membacanya ditebalkan. تَوَّابٌ رَ Idgham bilaghunnah, karena ada dhammah tain bertemu dengan huruf ر. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung. رَحِيمٌ Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 11 Lengkap Penjelasanya Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 13 Lengkap Penjelasanya Isi Kandungan Surat Al-Hujurat Ayat 12 Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. Dalam surat Al-Hujurat ayat 12 tersebut ada beberapa nasihat yang bisa kita renungkan, diantaranya adalah sebagai berikut ALLOH memerintahkan kita agar menjauhi sifat su’uzon buruk sangka ALLOH melarang kita untuk membicarakan kejelekan orang lain ngrasani Perbuatan buruk sangka dan membicarakan kejelakan orang lain adalah dosa yang terkadang tanpa kita sadari ternyata kita sering melakukan. Bagi yang melakukan perbuatan tersebut supaya bertaubat kepada ALLOH SWT

hukum tajwid surat al hujurat ayat 10 dan 12